Sabtu, 04 Mei 2013

SILATURRAHIM membuka pintu RIZKI

Assalamu'alaikum
warahmatullah wabarakatuh
Apa kabar sobat Zakky Blog?
Tak henti-hentinya disetiap
posting saya selalu menyapa
dan menanyakan kabar sobat.
Itulah sebagian dari apa yang
dinamakan silaturahmi.
Dalam agama Islam juga
didalam kehidupan dimana
saya tinggal yang masih
mengedepankan unggah
ungguh dan tata krama Jawa,
istilah silaturahmi sangat
dianjurkan, baik oleh Allah
dan Rasul-Nya juga oleh
manusia yang hidup dalam
lingkungan sosial. Yang jadi
pertanyaan disini, bagaimana
sebenarnya konsep
silaturahmi dalam Islam itu?
Sebelum mengetahui tentang
konsepnya, terlebih dahulu
kita kaji pengertian dari
silaturahmi itu sendiri.
Kalimat silaturahmi berasal
dari bahasa Arab, tersusun
dari dua kata silah yaitu,
alaqah (hubungan) dan kata
al-rahmi yaitu, Al-Qarabah
(kerabat) atau mustauda Al-
Janin artinya "rahim atau
peranakan". (Al-Munawwir,
1638, 1668) kata Al-Rahim
seakar dengan kata Al-
Rahmah dari kata rahima
"menyayangi-mengasihi". Jadi
secara harfiyah Silaturahmi
artinya "Menghubungkan tali
kekerabatan,
menghubungkan kasih
sayang". Jadi, silaturahim
artinya adalah menyambung
tali persaudaraan kepada
kerabat yang memiliki
hubungan nasab.
Diantara pintu-pintu rejeki
adalah dengan
bersilaturahim. Beberapa
hadits dan atsar menunjukkan
bahwa Allah Subhanahu wa
Ta'ala menjadikan
silaturrahim termasuk di
antara sebab kelapangan
rizki. Diantara hadits-hadits
dan atsar-atsar itu adalah:
1. Imam Al-Bukhari
meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu
'anhu ia berkata, aku
mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda."Artinya :
Siapa yang senang untuk
dilapangkan rizkinya dan
diakhirkan ajalnya 1} maka
hendaklah ia menyambung
silaturrahim".
2. Dalil lain adalah hadits
riwayat Imam Al-Bukhari
dari Anas bin Malik
Radhiyallahu 'anhu
bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda."Artinya :
Siapa yang suka untuk
dilapangkan rizkinya dan
diakhirkan usianya ,
hendaklah ia menyambung
silaturrahim".
Dalam dua hadits yang mulia
di atas, Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam menjelaskan
bahwa silaturrahim
membuahkan dua hal,
kelapangan rizki dan
bertambahnya usia.
footnote
1}Catatan : "Para ahli hadits
mengangkat persoalan
seputar bertambahnya umur
karena silaturrahim dan
mereka memberikan
jawabannya. Misalnya, dalam
Fathul Bari disebutkan, Ibnu
At-Tin berkata, 'Secara
lahiriah, hadits ini
bertentangan dengan firman
Allah : "Artinya; Maka
apabila telah datang ajal
mereka, mereka tidak dapat
mengundurkannya barang
sesaat pun dan tidak dapat
memajukannya" . Untuk
mencari titik temu kedua dalil
tersebut dapat ditempuh
melalui dua jalan. Pertama,
bahwasanya tambahan yang
dimaksud adalah kinayah dari
usia yang diberi berkah
karena mendapat taufiq
untuk menjalankan keta'atan,
ia menyibukkan waktunya
dengan apa yang bermanfa'at
di akhirat, serta menjaga dari
menyia-nyiakan waktunya
untuk hal lain . Kedua,
tambahan itu secara hakikat
atau sesungguhnya. Dan itu
berkaitan dengan malaikat
yang diberi tugas mengenai
umur manusia. Adapun yang
ditunjukkan oleh ayat
pertama di atas, maka hal itu
berkaitan dengan ilmu Allah
Ta'ala. Umpamanya
dikatakan kepada malaikat,
sesungguhnya umur fulan
adalah 100 tahun jika dia
menyambung silaturrahim
dan 60 tahun jika ia
memutuskannya'. Dalam ilmu
Allah telah diketahui bahwa
fulan tersebut akan
menyambung atau
memutuskan silaturrahim.
Dan apa yang ada di alam
ilmu Allah itu tidak akan maju
atau mundur. Adapun yang
ada dalam ilmu malaikat
maka hal itulah yang mungkin
bisa bertambah atau
berkurang. Itulah yang
diisyaratkan oleh firman
Allah : "Artinya: Allah
menghapuskan apa yang Dia
kehendaki dan menetapkan ,
dan di sisiNya lah terdapat
Ummul Kitab " . Jadi, yang
dimaksudkan dengan
menghapuskan dan
menetapkan dalam ayat itu
adalah apa yang ada dalam
ilmu malaikat. Sedangkan apa
yang ada di dalam Lauh
Mahfuzh itu merupakan ilmu
Allah, yang tidak akan ada
penghapusan selama-
lamanya. Itulah yang disebut
dengan al- qadha' al-
mubram , sedang yang
pertama disebut al- qadha' al-
mu'allaq .
Diambil dari beberapa
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar